Sabtu, 22 Mei 2010

TEORI SELF (CARL ROGERS)

ULASAN UMUM

Sepanjang sejarah keinginan manusia untuk mengetahui sebab-sebab tingkah lakunya dan semenjak psikologi menjadi pengetahuan yang otonom, masalah aspek kejiwaan yang mengatur, membimbing dan mengontrol tingkah laku manusia selalu timbul dan menjadi persoalan.

Rogers lahir di Oak Park, Illinois, pada 8 Januari 1902. Pada umur 12 tahun keluarganya mengusahakan pertanian dan Rogers menjadi tertarik kepada pertanian secara ilmiah. Pertanian ini membawanya ke perguruan tinggi, dan pada tahun-tahun pertama Rogers sangat gemar akan ilmu alam dan ilmu hayat. Setelah menyelesaikan pelajaran di University of Wisconsin pada 1924 Rogers lalu masuk Union Theological College of Columbia, disana Rogers mendapat pandangan yang liberal dan filsafat mengenai agama. Kemudian pindah ke Teachers College of Columbia; disana Rogers terpengaruh oleh filsafat John Dewey serta mengenal psikologi klinis dengan bimbingan L. Hollingworth. Rigers mendapat gelar M.A. pada 1928 dan doctor pada 1931 di Columbia. Pengalaman praktisnya yang pertama-tama diperolehnya di Institute for Child Guidance. Lembaga tersebut orientasinya Freudian. Rogers menemukan bahwa pemikiran Freudian yang spekulatif itu tidak cocok dengan pendidikan yang diterimanya yang mementingkan statistik dan pemikiran menurut aliran Thorndike.

Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf daripada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi pemimpinnya. Selama masa ini Rogers dipengaruhi oleh Otto Rank, seorang psychoanalyst yang memisahkan diri dari Freudian yang ortodok.
Pada tahun 1940 Rogers menerima tawaran untuk menjadi guru besar psikologi di Ohio State University. Perpindahan dari pekerjaan klinis ke suasana akademis ini dirasa oleh Rogers sendiri sangat tajam. Karena rangsangannya Rogers merasa terpaksa harus membuat pandangannya dalam psikoterapi itu menjadi jelas. Dan ini dkerjakannya pada 1942 dalam buku : Counseling and psychotheraphy. Pada tahun 1945 Rogers menjadi mahaguru psikologi di Universitas of Chicago, yang dijabatnya hingga kini. Tahun 1946-1957 menjadi presiden the American Psychological Association. Dan meninggal dunia tanggal 4 Februari 1987 karena serangan jantung.

Inti dari teori-teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman-pengalaman realita masing-masing individu. Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri.

Manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak- kanak. Rogers lebih memandang pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang dan juga akan mempengaruhi juga kepribadiannya, namun ia tetap fokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.

STRUKTUR KEPRIBADIAN

Maksud utama Rogers adalah usaha untuk mengerti orang lain dan mendengarkan secara empatik serta keinginannya untuk menyampaikan diri sehingga tidak disalah artikan.
Semua ide Rogers timbul dari pengalaman terapeutiknya dengan individu yang mendapat gangguan emosional. Karena itu, dasar dari teorinya adalah pengalaman klinisnya dimana Rogers tanpa prasangka menyelidiki apa yang tampak sebagai gejala di dalam relasi terapeutiknya. Atas dasar pengalaman tersebut, Rogers sampai pada keyakinan bahwa organisme manusia pada hakikatnya mempunyai tujuan tertentu dan berkembang maju ke depan.

Rogers lebih senang menaruh perhatian pada perubahan dan perkembangan kepribadian dan dia tidak mementingkan konstruk-konstruk struktural. Namun ada dua konstruk yang sangat penting dalam teorinya dan bahkan dapat dianggap sebagai panduan bagi seluruh teorinya. Kedua konstruk tersebut adalah organism, medan phenomenal, dan diri (self).

· Organism

Yaitu keseluruhan individu (the total individu), memiliki sifat-sifat berikut :

a. Organisme bereaksi sebagai keseluruhan terhadap medan phenomenal dengan maksud memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

b. Organisme mempunyai satu motif dasar yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan, dan mengembangkan diri.

c. Organisme mungkin melambangkan pengalamannya, sehingga hal itu disadari, atau mungkin menolak pelambangan itu, sehingga pengalaman-pengalaman itu tak disadari, atau mungkin juga organism itu tak memperdulikan pengalaman-pengalamannya.

· Medan phenomenal

Medan fenomenal adalah ”frame of reference” dari individu yang hanya dapat diketahui oleh orang itu sendiri. ”Medan fenomenal tidak dapat diketahui oleh orang lain kecuali melalui inferensi empatis dan selanjutnya tidak pernah dapat diketahui dengan sempurna”. Bagaimana individu bertingkah laku tergantung pada medan fenomenal itu (kenyataan subjektif) dan bukan pada keadaan-keadaan perangsangannya (kenyataan luar).

Medan fenomenal tidak identik dengan medan kesadaran. Karena kesadaran merupakan perlambangan dari sebagian pengalaman kita. Sedangkan pengalaman meliputi segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam kesadaran organisme pada setiap saat. Dan keseluruhan pengalaman ini merupakan medan fenomenal.

· Self

Self mempunyai bermacam-macam sifat :

a. Self berkembang dari interaksi organisme dengan lingkungan.

b. Self mungkin mengintegrasikan nilai-nilai orang lain dan mengamatinya dalam cara yang tidak wajar.

c. Self mengejar konsistensi (keutuhan atau kesatuan, keselarasan)

d. Organisme bertingkah laku dalam cara yang selaras dengan self.

e. Pengalaman-pengalaman yang tidak selaras dengan struktur self diamati sebagai ancaman.

f. Self mungkin berubah sebagai hasil dari pematangan dan belajar.

Sifat-sifat dari ketiga konsepsi itu dan saling berhubungan sehingga dirumuskan oleh Rogers dalam 19 dalil di bukunya Client-centered Therapy (1951).

Dalil Roger (Teori Self) :

1. Tiap individu ada dalam dunia pengalaman yang selalu berubah, dimana dia menjadi pusatnya.

2. Organisme bereaksi terhadap medan sebagaimana medan itu dialami dan diamatinya. Bagi individu dunia pengamatan ini adalah kenyataan (realitas).

3. Organisme bereaksi terhadap medan phenomenal sebagai keseluruhan yang terorganisasi (organized whole)

4. Organisme mempunyai satu kecenderungan dan dorongan dasar, yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan, dan mengembangkan diri.

5. Pada dasarnya tingkah laku adalah suatu usaha organisme yang berarah tujuan (goal directed), yaitu untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana dialaminya dalam medan sebagaimana diamatinya.

6. Emosi menyertai dan pada umumnya memberikan fasilitas tingkah laku berarah tujuan itu.

7. Jalan yang paling baik untuk memahami tingkah laku adalah dengan melalui internal frame of reference oranngnya sendiri.

8. Suatu bagian dari seluruh medan pengamatan sedikit demi sedikit terdiferensiasikan sebagai self.

9. Sebagai hasil interaksi dengan lingkungan, terutama sebagai hasil interaksi yang bersifat menilai dengan orang lain, struktur self akan terbentuk dalam pola pengamatan yang teratur lentur, selaras dalam hubungan dengan “ I ” atau “ Me ”, beserta nilai-nilai yang ddihadapi dengna konsepsi itu.

10. Nilai-nilai terikat kepada pengalaman, dan nilai-nilai yang merupakan bagian struktur self dalam beberapa hal adalah nilai-nilai yang dialami langsung oleh organisme, dan dalam beberapa hal adalah nilai-nilai yang diintroyeksikan atau diambil langsung dari orang lain, tetapi diamati dan dialami secara langsung.

11. Pengalaman yang terjadi dalam kehidupan individu dapat dihadapi dengan:

a. Dilambangkan, diamati, dan diatur dalam hubungna dalam self,

b. Diabaikan karena tidak ada hubungan yang terlihat dengan struktur self,

c. Ditolak atau dilambangkan secara palsu oleh karena pengalaman itu tak selaras dengan struktur self.

12. Kebanyakan cara-cara bertingkah laku yang diambil orang ialah yang selaras dengan konsepsi self.

13. Dalam beberapa hal tingkah laku itu mungkin didorong oleh pengalaman-pengalaman dan kebutuhan-kebutuhan organis yang tidak dilambangkan. Tingkah laku yang demikian itu mungkin tidak serasi dengan struktur self, akan tetapi dalam hal yang demikian itu tingkah laku itu tidak diakui (dimiliki) oleh individu yang bersangkutan.

14. Psychological maladjustment terjadi apabila organisme menolak menjadi sadarnya pengalaman sensoris dan visceral yang kuat yang selanjutnya tidak dilambangkan dan diorganisasikan ke dalam gestalt struktur self. Apabila hal ini terjadi, maka akan terjadi psychological tension.

15. Psychological adjustment terjadi apabila konsepsi self itu sedemikian rupa sehingga segala pengalaman sensoris dan visceral diasimilasikan pada taraf sadar ke dalam hubungan yang selaras dengan konsepsi self.

16. Tiap pengalaman yang tidak selaras dengan organisasi atau struktur self akan diamati sebagai ancaman dan makin meningkat pengamatan itu akan makin tegas struktur self itu untuk mempertahankan diri.

17. Dalam kondisi tertentu, pertama-tama tiadanya ancaman terhadap struktur self, pengalaman-pengalaman yang tidak selaras dengan struktur self dapat diamati, dan diuji dalam struktur self direvisi untuk dapat mengasimilasi dan melingkupi pengalaman-pengalaman yang demikian itu.

18. Apabila orang mengalami dan menerima segala pengalaman sensoris dan visceralnya kedalam sistemnya yang integral dan selaras, maka dia akan lebih memahami orang lain sebagai individu.

19. Kalau individu lebih banyak lagi mengamati dan menerima kedalam struktur selfnya pengalaman-pengalaman organisnya, dia akan mengetahui bahwa dia mengganti sistem nilai-nilainya kini yang pada umumnya didasarkan pada introyeksi yang telah diterimanya dalam bentuk yang tidak wajar dengan proses penerimaan yang terus menerus.

DINAMIKA KEPRIBADIAN

Merupakan gabungan antara organism, medan phenomenal, dan self. Ketiganya membentuk suatu hubungan yang saling mempengaruhi. Dimana self menjadi dasar, dan masuk ke organism yang selanjutnya dipengaruhi oleh banyak faktor luar yaitu medan phenomenal.

Dalam hubungannya, self dan organism menimbulkan positive regard, dimana setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Positive regard terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Conditional positive regard (bersyarat)

Conditional positive regard atau penghargaan positif bersyarat misalnya kebanyakan orang tua memuji, menghormati, dan mencintai anak dengan bersyarat, yaitu sejauh anak itu berpikir dan bertingkah laku seperti dikehendaki orang tua.

b. Unconditional positive regard (tak bersyarat).

Unconditional positive regard disini anak tanpa syarat apapun dihargai dan diterima sepenuhnya.

Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.

Setelah self dan organism bisa menjadi suatu kesatuan yang baik, namun ketika ia masuk ke lingkungan sosial luar yang beperan sebagai medan phenomenal. Belum tentu ia dapat berkembang dengan sebagaimana mestinya. Setiap individu memiliki real self dan ideal self. Real self yaitu keberadaan individu yang didasarkan pada kecenderungan aktualisasi, yang mengikuti penilaian organismik, kebutuhan dan penerimaan akan pertimbangan positif dan pertimbangan terhadap diri sendiri. Sedangkan ideal self adalah keadaan dimana individu dipengaruhi oleh keinginan masyarakat dan didesak hidup dengan syarat-syarat kepatuhan yang berada diluar penilaian organismik kita sendiri, serta hanya menerima pertimbangan positif kondisional dan pertimbangan terhadap diri sendiri. Namun, dalam kehidupan nyata terdapat jurang yang memisahkan antara diri riil dan diri ideal yang disebut Incongruity. Semakin lebar jarak antara keduanya, semakin besar pula incongruity-nya sehingga semakin besar pula tekanan dan penderitaan yang dirasakan.

Untuk mengatasi tekanan yang dirasakan, Rogers berpendapat terdapat cara untuk mengatasinya, yaitu melalui Pertahanan. Ketika individu berada dalam incongruity maka pada saat itu individu berada dalam situasi terancam. Menjelang situasi yang mengancam itu individu akan merasa cemas. Salah satu cara menghindarinya adalah dengan melarikan diri dalam bentuk psikologis dengan menggunakan pertahanan-pertahanan. Dua macam cara pertahanan adalah Pengingkaran dan Distorsi perseptual.

a) Pengingkaran adalah dimana individu memblokir situasi yang mengancam melalui menyingkirkan kenangan buruk atau rangsangan yang memancing kenangan itu muncul dari kesadaran (menolak untuk mengingatnya).

b) Distorsi perseptual adalah penafsiran kembali sebuah situasi sedemikian rupa sehingga tidak lagi dirasakan terlalu mengancam.

Ketika pertahanan yang dilakukan seseorang runtuh dan merasa dirinya hancur berkeping-keping disebut sebagai psikosis. Akibatnya perilaku individu menjadi tidak konsisten, kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak nyambung, emosinya tidak tertata, tidak mampu membedakan antara diri dan bukan diri serta menjadi individu yang tidak punya arah dan pasif.

· Incongruence dan Congruence

Konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin yang tetap, tentang pengalaman yang berhubungan dengan “aku” (real self) dan “aku dari yang bukan aku” (ideal self). Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri yang sesungguhnya dan konsep diri yang ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut cocok atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi, yaitu Incongruence dan Congruence.

1. Incongruence adalah Ketidaksesuaian antara konsep diri dan pengalaman organistik disebabkan oleh adanya pengasingan diri yang mendasarkan dalam individu. Dalam hal ini, individu merasa diancam dan takut karena individu ternyata tidak mampu menerima secara terbuka dan fleksibel semua pengalaman dan nilai organismik dalam self concept-nya yang terlalu sempit. Akibat dari semua ini ialah konsep diri tidak utuh, tingkah laku-nya defensif, pikirannya kaku dan picik.

2. Congruence adalah situasi dimana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri, antara diri ideal dan diri sebenarnya. Pertama, tidak boleh ada ancaman apapun bagi konsep diri, maka konselor harus dapat menciptakan situasi yang tidak mengancam klien. Karena itu, tanpa rasa takut dan penuh percaya diri menghadapi dan menyadari semua perasaan tak sadar yang belum tersimbolisasi dan mengancam konsep diri yang sempit.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Konsep diri ( self concept ) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, dimana “ aku “ merupakan pusat referensi setiap pengalaman. Konsep diri merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang mengatakan “ apa dan siapa aku sebenarnya “ dan “ apa yang sebenarnya harus saya perbuat “. Jadi, self concept adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku.

Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, dan tidak melakukan riset jangka panjang. Namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, dan secara keseluruhan semakin mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri (be myself) dan mengembangkan sifat serta potensi- potensi psikologis individu yang unik. Aktualisasi diri akan terbantu atau terhalang oleh pengalaman dan belajar khususnya dalam masa kanak- kanak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Rogers memandang organisme terus menerus bergerak maju. Tujuan tingkahlaku bukan untuk mereduksi tegangan enerji tetapi mencapai aktualisasi diri yaitu kecenderungan dasar organisme untuk aktualisasi: yakni kebutuhan pemeliharaan (maintenance) dan peningkatan diri (enhancement). Saat mencapai usia tertentu (adolensi) individu akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis.

Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):

1. Keterbukaan pada pengalaman

Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel, termasuk perasaannya sendiri sehingga selalu timbul persepsi baru. Kalau individu bisa terbuka terhadap perasaannya sendiri maka tidak sulit juga untuk membuka diri untuk aktualisasi. Tentu bagian tersulit di sini adlah membedakan perasaan riil dari kecemasan-kecemasan yang disebabkan oleh syarat-syarat kepatuhan

2. Kehidupan Eksistensial

Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya. Disini Roger memandang sesuatu sebagaimana adanya, kenangan dan angan-angan adalah sesuatu yang kita alami disini dan sekarang.

3. Keyakinan organismik

Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan individu dengan kecenderungan aktuaalisasi.

4. Kebebasan eksistensialis

Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan–rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.

5. Kreativitas

Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri–ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.

CONTOH KASUS

Dahlan Iskan ( Direktur Jawa Pos Group )

Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), dalam bukunya Ganti Hati ada cerita menarik tentang tanggal kelahiranya, Dahlan Iskan menuturkan bahwa tanggal tersebut dikarang sendiri oleh pak Dahlan karena pada waktu itu tidak ada catatan kapan dilahirkan dan orang tuanya juga tidak ingat tanggal kelahirannya. Dan kenapa pak Dahlan memilih tanggal 17 Agustus, karena bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia dan supaya mudah diingat.

Dahlan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan serba kekurangan, akan tetapi sangat kental akan suasana religiusnya. Ada cerita menarik yang saya baca pada buku beliau Ganti Hati yang menggambarkan betapa serba kekurangannya beliau ketika waktu kecil. Disitu diceritakan Dahlan kecil hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju, tapi masih memiliki satu sarung!. Dan dengan joke-joke pak Dahlan yang segar beliau menceritakan kehebatan dari sarung yang dimiliki. Disini beliau menceritakan bahwa sarung bisa jadi apa saja. Mulai jadi alat ibadah, mencari rezeki, alat hiburan, fashion, kesehatan sampai menjadi alat untuk menakut-nakuti.

Kalau Dahlan kecil lagi mencuci baju, sarung bisa dikemulkan pada badan atasnya. Kalau lagi mencuci celana, sarung bisa dijadikan bawahan. Kalau lagi cari sisa-sisa panen kedelai sawah orang kaya, sarung itu bisa dijadikan karung. Kalau perut lagi lapar dan dirumah tidak ada makanan, sarung bisa diikatkan erat-erat dipinggang jadilah dia pengganjal perut yang andal. Kalau mau sholat jadilah dia benda yang penting untuk menghadap Tuhan. Kalau lagi kedinginan, jadilah dia selimut. Kalau sarung itu sobek masih bisa dijahit. Kalau ditempat jahitan itu robek lagi, masih bisa ditambal. Kalau tambalannya pun robek, sarung itu belum tentu akan pensiun. Masih bisa dirobek-robek lagi, bagian yang besar bisa digunakan sebagai sarung bantal dan bagian yang kecil bisa dijadikan popok bayi. Ada pelajaran yang bisa kita petik dari cerita beliau, bahwa apapun kondisi kita, baik kurang, cukup atau lebih kita harus tetap bersyukur, sabar dan harus menikmati semuanya dengan apa adanya.

Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.

Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.

Analisis

Dahlan Iskhan yang memulai hidupnya dari susah hingga sangat sukses seperti sekarang yang bisa mencapai fully human being yang dikatakan oleh Rogers. Ia telah melalui sifat khas yang disebutkan oleh Rogers yaitu, keterbukaan pada pengalaman ,k ehidupan eksistensial , keyakinan organismik, kebebasan eksistensiali, kreativitas. Ia telah melalui semua tahapan-tahapan itu sehingga sampai kepada kehidupan seperti sekarang yang bisa kita anggap mencapai fully human being.

Michael Jackson ( King of Pop )

Michael Jackson terlahir pada 29 agustus 1958 Gary, indiana. Ayah Jackson merupakan seorang yang disiplin tinggi dan galak. Bahkan waktu kecil Michael Jackson sering dicambuk dengan sabuk kulitnya.
Michael jackson meniti karir sejak berumur 7 tahun menganggotai kumpulan Jackson 5. Rekaman solo pertamanya pada tahun 1971 dengan lagu got to be there bersama group nya. Selanjutnya Michael Jackson menerbitkan albumnya thriller yang merupakan album terlaris dengan 104 juta penjualan.
Dan pada november 2006, words musik award mengumumkan lebih dari 750 juta copy penjualan album Michael Jackson. Sehingga ia menjadikan Michael Jackson sebagai artis terlaris sepanjang jaman Michael Jackson menikah pertama kali dengan Putri Elvis presley, Liza Marie pada 18 mei 1994 namun ternyata pernikahan tersebut tidak bertahan lebih dari dua tahun. Dikabarkan istri Michael Jackson tidak tahan dengan tingkahnya yang aneh,yaitu tidur di dalam KERANDA OKSIGEN.

Selanjut nya Michael Jackson menikah lagi dengan Debby Rowe namun akhirnya menemui kegagalan lagi alias bercerai pada oktober 1999. Saat Michael Jackson melakukan operasi kulit dan hidung. Dia mendapat kritikan dan tantangan besar dari ras Afrika-Amerika. Dan melabelnya dengan dalih pengkhianatan terhadap ras nya. Termasuk tantangan dari ayahnya. Walaupun Michael Jackson menyatakan, dia melakukan operasi hidung untuk membantunya menyanyikan lagu-lagu bernada tinggi. Mengenai warna kulitnya dia mengatakan bahwa dia menderita kelainan warna kulit yang di sebut (vitiligo) yang mengakibatkan kulitnya berubah warna. Dari aset kekayaan yang dimiliki, Michael Jackson mendirikan bangunan di Neverland Los Angeles seluas 3000 acher. Yang juga dilengkapi kebun binatang pribadi.
Kebun binatang mini tersebut akhirnya mengundang minat kanak-kanak untuk datang melihat. Michael Jackson juga memberikan kebebasan terhadap anak anak, termasuk untuk tidur di tempat tidurnya.
Inilah awal dari malapetaka keuangan Michael Jackson apabila dia menjadi tertuduh pelecehan seksual terhadap anak anak berusia 13 tahun pada tahun 1993 lalu. Selain gaya hidupnya yang super boros, dari kasus tersebut Michael Jackson menghabiskan sekurang kurangnya $20 juta pertahun untuk pembelaanya. Dan akhirnya 25/06/2009 menjadi akhir dari segala karir Michael Jackson yang dikarenakan over dosis injeksi obat Penahan sakit dosis tinggi demerol. Demerol sendiri dikabarkan setara dengan morfin, namun ada juga yang menyatakan karena kegagalan jantung

Analisis

Michael Jackson disini terlihat bahwa ia tidak dapat mengimbangi antara real self dengan ideal self nya. Sedari kecil ia sudah dituntut oleh ayahnya untuk menjadi superstar, dan setelah ia mampu menjadi superstar ia seakan kehilangan jati dirinya yang sesungguhnya. Semakin banyak tuntutan dari luar yang membuatnya ingin lebih sempurna. Itu semua terlihat dari penampilan fisik beserta gaya hidupnya yang berubah. Kesenjangan yang ia dapatkan antara real self dan ideal self nya disebut dengan incongruity, hal itu lah yang menyebabkan ia semakin merasakan tekanan dan penderitaan. Dan hingga kini pun kasus tentang kematiannya masih menjadi misteri.

DAFTAR PUSTAKA

Schultz, Duane.1991. Psikologi Pertumbuhan: Model – Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius.

Sumadi, S. 1966. Psikologi kepribadian.Yogyakarta : .

Boeree, Goerge.2008. Theories of Personality. Yogyakarta : Prismasophie.

http://www.dunia-bk.co.cc/teori-kepribadian-psikologi-self-carl-rogers/

http://a11no4.wordpress.com/2009/10/24/carl-rogers-mengupas-tentang-perkembangan-kepribadian-diri-self/

http://www.psychologymania.co.cc/2010/03/carl-rogers-tokoh-psikolog-humanisme.html

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/teori-humanistik-carl-rogers/


ANALISIS KASUS PSIKOLOGI KLINIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Lokasi tujuan PKL

1. Nama Institusi
- SLB Ganda Yayasan Bhakti Mitra Utama (SLB-G YBMU) Kecamatan Baleendah, Bandung, Jawa Barat
- RSJ Cimahi

2. Alamat
- Jln. Ki Astramanggala nomor 6 Kecamatan Baleendah, Bandung, Jawa Barat 40258
- Jln. Kolonel Masturi km 7 Cisarua – Bandung

3. Deskripsi Umum
- SLB-G Yayasan Bhakti Mitra Utama berdiri sejak 21 April 1979. SLB ini berlabel G yang khusus menangani anak-anak tuna ganda dengan basic C (tuna grahita). Didirikan agar penderita cacat ganda memperoleh kesejahteraannya karena diluar banyak yang tidak mau menyentuh mereka sama sekali. Dalam yayasan ini terdapat jenjang sekolah mulai dari TK-SMA. Dengan dipimpin oleh Kepala Sekolah dan 13 staf pengajar yang sebagian besar adalah Pegawai Negeri Sipil dan telah menerima sertifikasi Guru. Dalam satu kelas tidak hanya dari 1 jenjang melainkan bermacam-macam. Tiap kelas berisi 3-5 orang anak dan ditangani oleh 1 atau 2 guru. Sistem belajar yang dipakai adalah sistem individual. Jadi pelajaran yang diberikan ke tiap anak berbeda, tergantung pada tingkat kecacatan anaknya. Selain akademis, juga ada pelajaran ketrampilan, untuk melatih motoriknya. Dan yang paling utama pelajaran untuk self-help nya mereka, agar mereka bisa hidup layaknya orang normal lainnya. Pelayanan disini terdiri dari perawatan pendidikan, rehabilitasi, dan latihan kerja. Terdapat juga 4 cottage yang masing-masing dapat memuat 10 orang yang berguna juga sebagai asrama agar dapat melatih keseharian mereka.

- RSJ Cimahi adalah RSJ terbesar di Jawa Barat yang diresmikan pada Mei 1995 dengan kepemilikian Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. RSJ Cimahi memiliki fasilitas UGD 24 jam, rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan medis yang disediakan adalah Medical Check Up, Dokter Umum, Dokter Gigi, Dokter Spesialis/Sub-Spesialis, Rehabilitasi Medik, dan Rehabilitasi / Resosialisasi. Sedangkan pelayanan penunjang yaitu Laboratorium Patologi Klinik, Radiologi, Konsultasi Gigi, Pelayanan Psikologi, Gizi dan Farmasi. Prosedur pasien dalam RSJCimahi ini awalnya/ adalah pasien datang dibawa ke ruang UGD, setelah itu dilanjutkan ke ruang akut, hingga pasien agak tenang dipindah ke ruang intermediate, ruang observasi, ruang tenang, dan ke rehabilitasi. Kemudian pasien diarahkan untuk beraktifitas berdasarkan kemampuannya seperti membuat batako, berkebun, dan lain-lain agar lebih produktif.

B. Waktu pelaksanaan

- SLB-G Yayasan Bhakti Mitra Utama : Senin, 28 Desember 2009
Pukul 12.30 – 16.00
- RSJ Cimahi : Selasa, 29 Desember 2009
Pukul 10.00 – 15.00

BAB II
ANALISIS KASUS

A. Identitas Subjek
Subjek adalah salah seorang siswa dari SLB-G Yayasan Bhakti Mitra Utama.
Nama : Elly
Umur : 30 tahun
Hobby : Menyapu

B. Kesan Awal

Secara fisik, Elly memiliki rupa yang biasa dan memiliki raut muka yang khas dengan penderita Retardasi Mental (RM). Bentuk tubuhnya sedang dan memiliki tinggi sekitar 150 cm. Dalam bertindakan, Elly berlaku sopan dan bersahabat kepada semua orang. Elly murah senyum dan tidak takut akan kedatangan orang baru di sekitarnya. Ia juga mau ketika diajak untuk foto bersama dan juga ikut menyanyi. Jika dilihat dari pakaian yang ia kenakan waktu itu juga termasuk rapi. Elly mengenakan pakaian yang berwarna senada antara hem dan celana panjang yaitu warna putih. Penyampaian maupun ekspresi yang ia sampaikan juga tergolong terbuka kerena tidak takut akan kehadiran orang baru. Dan ramah pada semua orang namun agak malu jika diajak berbicara secara langsung.

C. Riwayat Kasus

1. Kondisi awal

Kondisi Elly dulu keadaannya kurang sehat, dalam berperilaku pun ia cenderung pasif dan tidak terbuka seperti sekarang yang ia tunjukkan pada semua orang. Elly dulu juga kurang dapat beradaptasi pada lingkungannya yang baru sehingga mengakibatkan ia kurang bersosialisasi terhadap orang-orang di sekelilingnya.

2. Diagnosis

Mendiagnosis adanya gejala Retardasi Mental (RM) pada Elly awalnya adalah dengan pemeriksaan fisik oleh dokter dengan melihat apakah penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan Retardasi Mental dapat ditemukan berbagai macam perubahan bentuk fisik, misalnya perubahan bentuk kepala: Mikrosefali, Hidrosefali, dan Sindrom Down. Wajah pasien dengan Retardasi Mental sangat mudah dikenali seperti Hipertelorisme, lidah yang menjulur keluar, gangguan pertumbuhan gigi dan ekspresi wajah tampak tumpul. Setelah itu dilakukan tes Intelegensi untuk mengetahui tingkat intelegensinya yang dipergunakan sebagai tolak ukur bahwa ia mengalami retardasi mental. Dan dapat berlanjut menggunakan Son Test untuk mengetahui mental age dan menentukan posisi di kelas mana ia dapat masuk.

3. Kondisi sekarang

Kondisi Elly sekarang semakin baik, dengan melihat sekarang ia sudah mudah beradaptasi dengan lingkungannya yang baru bahkan orang yang baru ia temui. Tidak ada kesan malu atau takut. Hobby nya dalam keseharian adalah menyapu, ia tinggal di asrama SLB dan menjadi keluarga mandiri yang terlatih untuk dapat beraktifitas seperti kehidupan orang-orang lainnya.

D. Intervensi yang diberikan

Elly mendapatkan terapi pendidikan dan terapi psikologis dalam SLB-G Yayasan Bhakti Mitra Utama. Melalui terapi pendidikan ia dapat beraktifitas layaknya orang-orang lainnya seperti bersekolah mulai dari jenjang TK-SMA. Sebelum masuk akan diasessment oleh para pengajar untuk mengetahui mental age dan dapat ditempatkan di kelas mana. Kemudian melalui asessment itu juga adalah untuk mengetahui kesukaannya agar ia dapat diberikan pelatihan keterampilan yang akan melatih kreatifitas mereka. Elly menyukai aktifitas yang berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga, maka ia diberikan kebebasan dalam menyapu yang merupakan hobbynya dan segala pekerjaan rumah tangga lainnya. Selain itu diberikan juga terapi psikologis, yaitu Smozellen yang berasal dari Belgia. Gunanya adalah untuk menenangkan pasien. Jadi pengajar tahu akan minat Elly kemana dan akan diarahkan ke minat yang ia suka agar pikirannya menjadi tenang. Semisal menyukai dawai gitar akan dimainkan agar tenang. Intervensi yang lain juga diberikan dari terapi medis berupa obat penenang yang berasal dari zat besi untuk mengendalikan sinaps.


BAB III
PROSEDUR ASESSMENT

Asesmen adalah Proses mengumpulkan informasi yang biasanya digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang nantinya akan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait oleh asesor” (Nietzel dkk,1998). Usaha-usaha atau penekanan asesmen yang dilakukan disesuaikan dengan pendekatan atau teori yang akan digunakan. Penekanan asesmen berkaitan dengan dinamika kepribadian, latar belakang lingkungan sosial dan keluarga, pola interaksi dengan orang lain, persepsi terhadap diri dan realita atau riwayat secara genetis dan fisiologi. Assesmen dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, diantaranya wawancara, tes, obeservasi, dan life record.
Prosedur assesmen yang digunakan oleh SLB-G Yayasan Bhakti Mitra Utama terhadap siswanya adalah berawal dari wawancara. Melalui wawancara itulah kemudian pengajar menggunakan metode Son Test untuk mengetahui siswa lebih dalam, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui mental age dari penderita cacat ganda dengan cara verbal dan non verbal. Dengan menggunakan Son Test, pengajar dapat mengetahui mental age siswanya dan dapat menentukan posisi kelas mana yang akan mereka tempati. Selain itu juga dapat menentukan jenis pelayanan beserta cara dalam berinteraksi yang akan disampaikan oleh para pengajar agar memudahkan proses bersosialisasi.
Selain dengan menggunakan metode diatas, assesment juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode observasi. Metode observasi yang cocok dilakukan untuk anak retardasi mental adalah dengan observasi partisipan. Karena dengan adanya observer disamping penderita retardasi mental maka akan makin memperjelas keadaan penderita secara langsung. Dan juga dapat memberikan dampak positif berupa dorongan semangat agar penderita retardasi mental dapat termotivasi untuk menjadi lebih baik. Sedangkan dalam hal penggunaan tes selain Son Test, juga dapat dipergunakan Tes Stanford-Binet Edisi Keempat. Tes ini digunakan untuk menghitung IQ seseorang yang dapat diketahui dengan cara membagi umur mental individu dengan umur kronologisnya. Guna dari penggunaan tes ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan intelegensinya dibandingkan dengan kondisi awal dan setelah diberikan intervensi. Tes ini juga mempunyai empat tujuan lainnya: diagnosis differensial Retardasi Mental versus diagnosis differensial Learning Disabalities, pemahaman tentang mengapa seorang siswa memiliki kesulitan kognitif, pengidentifikasian siswa-siswa berbakat, dan studi mengenai perkembangan keterampilan kognitif individu-individu yang berumur dua tahun ke atas (Thorndike dkk, 1986). Melalui tujuan lain yang dapat diketahui melalui tes Binet, maka pengajar dapat semakin mengarahkan potensi mereka dan mereduksi hambatan dalam kognitifnya. Maka dari itu, dengan adanya prosedur asessmen diatas mereka dapat termotivasi baik dari dalam diri maupun dari luar individu yang didukung oleh lingkungan.

BAB IV
PROSEDUR INTERVENSI

Alternatif intervensi klinis yang dapat ditambah dalam melengkapi intervensi yang telah dilakukan saat ini adalah dengan menggunakan pendekatan behavioral - family therapy. Pendekatan ini berdasarkan atas teori yang digunakan sebagai dasar dalam upaya meningkatkan adaptive skills pada anak. Yaitu melalui konsep teori dari Forgatch dan Patterson (1998) yang menyatakan bahwa, teori behavioral family percaya bahwa perilaku anak yang bermasalah terbentuk karena faktor lingkungan yang tidak menentu, khususnya pada saat diperlukannya kontrol dari orangtua. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya memperoleh latihan untuk menciptakan level yang adequat mengenai perilaku disiplin, adanya monitor perilaku, penyelesaian masalah keluarga, dan memberikan dorongan semangat untuk perkembangan perilaku prososial (Wagner, 2003:287).
Namun, karena disini tidak semua dari siswa memiliki keluarga utuh. Bahkan ada yang ditemukan di jalanan, maka dapat dilakukan adaptasi dalam alternatif ini. Yaitu dengan menjadikan pengajar sebagai peran keluarga. Tiga tahapan behavioral family therapy untuk melatih keluarga khususnya ibu yang dalam situasi ini adalah pengajar yang juga sebagai orang terdekat siswa dalam memberikan dukungan dan bimbingan yang dapat meningkatkan adaptive skills, meliputi konseling keluarga, training untuk keluarga, dan evaluasi. Maka dari itu, para pengajar juga perlu diberikan konseling, training, dan konseling agar konsisten dalam memberikan pengajaran yang benar sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak. Langkah-langkah ini dilaksanakan dengan bertujuan untuk memberi kesadaran dan pemahaman orangtua (pengajar) akan kondisi anak, kemudian secara bersama-sama meningkatkan kemandirian, komunikasi, sosial-interpersonal, self awareness dan problem solving, serta aktifitas belajar yang dapat mendukung peningkatan functional academics skills dan social-interpersonal skills anak. Serta dengan memasukkan contoh nyata dalam keseharian siswa agar mereka berlatih untuk memecahkan masalahnya sendiri dan berlatih untuk potensi-potensi mereka.
Saran yang dapat diberikan untuk intervensi selanjutnya adalah dengan terus memantau keadaan siswa agar semakin menuju ke arah yang baik, yaitu memberikan pendidikan anak dengan retardasi mental secara umum dalam mempergunakan dan mengembangkan sebaik-baiknya kapasitas yang ada, memperbaiki sifat-sifat yang salah atau anti sosial, serta mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu dapat mencari nafkah kelak. Karena sesungguhnya faktor yang paling berperan adalah lingkungan dan orang terdekat yang dipercaya agar dapat memberikan motivasi baik internal maupun eksternal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Slamet, Suprapti I.S. 2003. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press).
2. Maslim R. Retardasi Mental.dalam Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa-Rujukan Ringkas
dari PPDGJ III. Jakarta.

Biografi Henry Alexander Murray

Henry Alexander Murray dilahirkan di New York pada tanggal 13 Mei 1893 dan meninggal pada tahun 1988. Sama seperti pandangan psikoanalisa, Henry Murray juga berpendapat bahwa kepribadian akan dapat lebih mudah dipahami dengan cara menyelidiki alam ketidaksadaran seseorang (unconscious mind). Murray menjadi profesor psikologi di Harvard University dan mengajar disana lebih dari 30 tahun.
Peranan Murray di bidang psikologi adalah dalam bidang diagnosa kepribadian dan teori kepribadian. Hasil karya terbesarnya yang sangat terkenal adalah teknik evaluasi kepribadian dengan metode proyeksi yang disebut dengan “Thematic Apperception Test (TAT)”. Test TAT ini terdiri dari beberapa buah gambar yang setiap gambar mencerminkan suatu situasi dengan suasana tertentu. Gambar-gambar ini satu per satu ditunjukkan kepada orang yang diperiksa dan orang itu diminta untuk menyampaikan pendapatnya atau kesannya terhadap gambar tersebut. Secara teoritis dikatakan bahwa orang yang melihat gambar-gambar dalam test itu akan memproyeksikan isi kepribadiannya dalam cerita-ceritanya
Dari riwayat keterlibatan Murray dalam psikologi kepribadian, dia dijalur psikoanalisis Freud/Freudian. Namun karena konsepnya yang sangat bagus dalam memahami dan membedakan kebutuhan-kebutuhan manusia, dia dapat dikelompokkan kedalam paradikma traist. Pandangan murray sangat holistik. Manusia harus dipahami sebagai kesatuan pribadi yang utuh. Setiap bagian dari tingkahlaku manusia harus dipahami dalam hubungannya dengan fungsi lainnya; lingkungan, pengalaman masa lalu, ketidaksadaran dan kesadaran, serta fungsi otaknya. Kesemuanya itu harus ditangkap secara keseluruhan agar dapat dipahami makna dari proses kepribadian seseorang. Teori kepribadian memang memberi hukum-hukum yang mungkin berlaku umum bagi setiap orang, namun pemahaman mengenai diri seseorang harus dilakukan secara personal. Berdasarkan pikiran itulah dia menamakan teorinya ”personologi”, untuk menekankan bahwa psikologi kepribadian seharusnya mengkonsentrasikan diri pada kasus individual: pribadi. Dia lebih tertarik untuk melakukan penelitian terhadap sejumlah kecil individu, alih-alih meneliti orang sebanyak mungkin seperti yang sering dilakukan dalam paradigma traits.

TEORI
Fokus teorinya terletak pada individu dengan kompleksitasnya. Kemudian oleh muray diringkas dalam personologi. Murray tidak menekankan secara umum, pentingnya fungsi lingkungan tapi secara khusus merepresentasikan daya daya lingkungan tersebut. Dalam pandangan murray : masa lampau / sejarah individu benar benar sama pentingnya seperti keadaan individu dan lingkungannya pada saat ini. Seperti teori psikoanalisa : faktor yang muncul tingkah laku orang dewasa. Contoh : masalah pada masa kanak-kanak.
Kesamaan lain, penekanan pentingnya peranan motivasi tak sadar dan khayalan seseorang. Ciri yang penting dalam teori murray : pembahasan yang sangat rinci tentang adanya motivasi. Struktur kepribadian menurut murray dipengaruhi psikoanalistik meskipun dalam berbagai hal terdapat perbedaan dengan freudian. Dalam memakai kata “struktur” murray hati hati karena kata struktur konotasinya sifat itu tetap, teratur dan tunduk pada hukum. tapi murray berpendapat bahwa kepribadian biasanya berubah ubah. artinya : kepribadian masa kanak dan dewasa mengalami perubahan perkembangan.


KONTRIBUSI
Kontribusi terbesar Murray adalah pendapatnya mengenai kepribadian sebagai dorongan dari kebutuhan kedua, yaitu achievement, dominance, affiliation dan nurturance. Perluasan dari masing-masing kebutuhan ini dirasakan individu sebagai pembentuk perilaku dan kepribadiannya. Semenjak tahun 1960 hingga 1970an, pembahasan utama mengenai need difokuskan pada achievement, power, affiliation, dan intimacy.
Sebagai contoh, the need for achievement (atau disebut juga achievement motivation) dipelajari secara ekstensif oleh David McLelland di tahun 1970an. Achievement motivation ini ditujukan pada pengertian untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan baik, mengatasi halangan, dan bekerja dengan lebih baik lagi. Seseorang dengan motivasi prestasi yang tinggi cenderung memilih tugas yang lebih sulit dibandingkan dengan orang dengan motivasi berprestasi rendah, karena mereka ingin mencari tahu lebih dalam mengenai kemampuan mereka dalam berprestasi.
The need for power dipelajari oleh David Winter di tahun 1970an pula. The need for power adalah keinginan untuk mendominasi, memberikan pengaruh terhadap orang lain, memiliki wibawa dan memiliki posisi memimpin. Orang dengan kebutuhan ini akan seringkali mengontrol image mereka di depan orang lain. Jika kebutuhan mereka ini bisa dikombinasikan dengan mengemban tanggung jawab, maka kebutuhan mereka akan lebih dapat terpenuhi dengan izin lingkungannya.
The need for affiliation dipelajari oleh McAdam di tahun 1980an. Kebutuhan ini adalah keinginan untuk menghabiskan waktu dengan orang lain. Biasanya akan berkaitan dengan perbandingan sosial, dukungan emosional, suasana yang positif, dan perhatian yang diberikan orang lain.

ANALISIS KEPRIBADIAN MENURUT TEORI ADLER

Teori Adler dapat dipahami lewat pengertian pokok yang dipergunakannya untuk membahas kepribadian. Adler memberi tekanan kepada pentingnya sifat khas kepribadian yaitu individualitas kebulatan serta sifat-sifat pribadi manusia, menurutnya setiap orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, serta nilai-nilai yang khas. Tiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang membawakan corak khas gaya kehidupannya yang bersifat individual.
Adler yakin bahwa individu memulai hidup dengan kelemahan fisik yang mengaktifkan perasaan inferior, perasaan yang menggerakkan orang untuk bergerak atau berjuang menjadi superioritas atau menjadi sukses. Individu yang secara psikologis kurang sehat berjuang untuk menjadi pribadi superior, dan individu yang sehat termotivasi untuk mensukseskan umat manusia.
Melalui penjelasan yang dikemukakan diatas oleh Adler, saya merasa sesuai dengan kepribadian saya. Dimulai dari analisis individu sebagai sifat khas (unik), sifat saya adalah sensitif, tidak teguh pendirian, dan manja. Tentu saja sifat khas saya ini tidak dimiliki secara persis oleh orang lain karena tiap individu adalah berbeda. Adler memilih psikologi individu (individual psychology) dengan harapan dapat menekankan keyakinannya bahwa setiap manusia itu unik dan tidak dapat dipecah-pecahkan. Psikologi individual menekankan pentingnya unitas kepribadian. Pikiran, perasaan, dan kegiatan semuanya diarahkan kesatu tujuan tunggal dan mengejar satu tujuan.
Saya adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Menurut teori Kepribadian Urutan Kelahiran Adler, Anak bungsu, seringkali dimanja, sehingga beresiko tinggi menjadi anak bermasalah. Mudah terdorong pada perasaan inferior yang kuat dan tidak mampu berdiri sendiri. Namun demikian ia mempunyai banyak keuntungan, ia termotivasi untuk selalu mengungguli kakak-kakaknya dan menjadi anak yang ambisius. Memang dalam kenyataannya, saya merasa sangat tergantung pada orang lain khususnya orangtua. Apa pun yang saya lakukan seakan tidak dapat terselesaikan tanpa campur tangan orangtua. Perasaan takut gagal, dan tidak suka akan tantangan.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu. Saya dapat mencontoh dari orangtua saya, terutama Mama. Mama juga anak bungsu dari 6 bersaudara. Tetapi apa yang saya rasa tentang kemampuan saya sungguh berbalik dengan apa yang saya lihat dari sosok Mama. Perempuan tegar yang selalu siap dalam 24 jam. Tidak ada perasaan pamrih sedikitpun yang terlihat dalam setiap perilakunya. Mulai dari situ saya belajar untuk melawan segala kekurangan saya agar menjadi kelebihan. Hingga kini saya sebagai mahasiswa, di dalam prosesnya apabila saya memiliki kekurangan di bidang A maka saya berusaha lebih di bidang B. Sebagai contoh, saya gagal masuk ke Fakultas Kedokteran sesuai harapan Papa untuk meneruskan beliau. Tetapi, di Fakultas Psikologi sekarang saya mampu membuktikan dengan IP yang baik dan juga juara penelitian. Target saya ke depan ingin masuk bidang klinis dan menjadi Psikolog ahli jiwa. Dari situlah saya dapat menyamai posisi dokter dalam mensejahterakan pasiennya walaupun dalam bidang yang berbeda.
Sesuai dengan pendapat Adler bahwa rasa rendah diri itu bukanlah suatu pertanda ketidak normalan, melainkan justru merupakan pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia. Tentu saja dapat juga rasa rendah diri itu berlebihan sehingga manifestasinya juga tidak normal, misalnya timbulnya kompleks rendah diri atau kompleks untuk superior. Tetapi dalam keadaan normal rasa rendah diri itu merupakan pendorong kearah kemajuan atau kesempurnaan (superior).
Kepribadian saya juga tidak dapat terlepas dari gaya hidup yang telah tertanam sejak kecil. Yang menurut Adler, melalui konsep gaya hidup, dijelaskan keunikan manusia. Saya terlahir dari keluarga yang cukup, tetapi Mama selalu mengajarkan agar saya selalu hidup sederhana dan tidak berfoya-foya. Karena uang tidak akan dibawa di akhirat. Dan janganlah selalu merasa tinggi karena sesungguhnya banyak orang yang lebih tinggi. Dan juga janganlah selalu merasa rendah karena sesungguhnya juga banyak orang yang kurang beruntung. Hal itu yang selalu Mama tekankan pada diri saya yang selalu tertanam dalam keseharian saya.
Setiap manusia memiliki tujuan, perasaan inferior, berjuang menjadi superior dan dapat mewarnai atau tidak mewarnai usaha mencapai superioritasnya itu dengan minat sosial. Akan tetapi, setiap manusia melakukannya dengan cara yang berbeda. Dapat dilihat dari cita-cita tiap orang yang berbeda dan ditempuh juga dengan cara yang berbeda-beda pula. Dari situlah, orangtua saya selalu mengajarkan untuk berusaha dan berdoa. Selanjutnya serahkan kepada Allah. Gaya hidup merupakan cara unik dari setiap orang dalam mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan dalam lingkungan hidup tertentu, di tempat orang tersebut berada. Gaya hidup berdasarkan atas makna yang seseorang berikan mengenai kehidupannya atau interpretasi unik seseorang mengenai inferioritasnya, setiap orang akan mengatur kehidupannya masing-masing unuk mencapai tujuan akhirnya dan mereka berjuang untuk mencapai hal tersebut.
Gaya hidup terbentuk pada usia 4-5 tahun dan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intrinsik (hereditas) dan lingkungan objektif, melainkan dibentuk oleh persepsi dan interpretasinya mengenai kedua hal tersebut. Seorang anak tidak memandang suatu situasi sebagaimana adanya, melainkan dipengaruhi oleh prasangka dan minatnya dirinya. Maka dari itu, tidak mungkin gaya hidup itu tercipta hanya dikarenakan amanat orangtua tanpa ada persetujuan dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu, kepribadian saya yang tercipta sekarang adalah buah dari bimbingan orangtua khususnya Mama yang menjadi panutan saya dan keinginan dari dalam diri saya sendiri agar menjadi anak yang dapat membahagiakan orangtua beserta masyarakat.