Sabtu, 22 Mei 2010

TEORI SELF (CARL ROGERS)

ULASAN UMUM

Sepanjang sejarah keinginan manusia untuk mengetahui sebab-sebab tingkah lakunya dan semenjak psikologi menjadi pengetahuan yang otonom, masalah aspek kejiwaan yang mengatur, membimbing dan mengontrol tingkah laku manusia selalu timbul dan menjadi persoalan.

Rogers lahir di Oak Park, Illinois, pada 8 Januari 1902. Pada umur 12 tahun keluarganya mengusahakan pertanian dan Rogers menjadi tertarik kepada pertanian secara ilmiah. Pertanian ini membawanya ke perguruan tinggi, dan pada tahun-tahun pertama Rogers sangat gemar akan ilmu alam dan ilmu hayat. Setelah menyelesaikan pelajaran di University of Wisconsin pada 1924 Rogers lalu masuk Union Theological College of Columbia, disana Rogers mendapat pandangan yang liberal dan filsafat mengenai agama. Kemudian pindah ke Teachers College of Columbia; disana Rogers terpengaruh oleh filsafat John Dewey serta mengenal psikologi klinis dengan bimbingan L. Hollingworth. Rigers mendapat gelar M.A. pada 1928 dan doctor pada 1931 di Columbia. Pengalaman praktisnya yang pertama-tama diperolehnya di Institute for Child Guidance. Lembaga tersebut orientasinya Freudian. Rogers menemukan bahwa pemikiran Freudian yang spekulatif itu tidak cocok dengan pendidikan yang diterimanya yang mementingkan statistik dan pemikiran menurut aliran Thorndike.

Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf daripada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi pemimpinnya. Selama masa ini Rogers dipengaruhi oleh Otto Rank, seorang psychoanalyst yang memisahkan diri dari Freudian yang ortodok.
Pada tahun 1940 Rogers menerima tawaran untuk menjadi guru besar psikologi di Ohio State University. Perpindahan dari pekerjaan klinis ke suasana akademis ini dirasa oleh Rogers sendiri sangat tajam. Karena rangsangannya Rogers merasa terpaksa harus membuat pandangannya dalam psikoterapi itu menjadi jelas. Dan ini dkerjakannya pada 1942 dalam buku : Counseling and psychotheraphy. Pada tahun 1945 Rogers menjadi mahaguru psikologi di Universitas of Chicago, yang dijabatnya hingga kini. Tahun 1946-1957 menjadi presiden the American Psychological Association. Dan meninggal dunia tanggal 4 Februari 1987 karena serangan jantung.

Inti dari teori-teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman-pengalaman realita masing-masing individu. Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri.

Manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak- kanak. Rogers lebih memandang pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang dan juga akan mempengaruhi juga kepribadiannya, namun ia tetap fokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.

STRUKTUR KEPRIBADIAN

Maksud utama Rogers adalah usaha untuk mengerti orang lain dan mendengarkan secara empatik serta keinginannya untuk menyampaikan diri sehingga tidak disalah artikan.
Semua ide Rogers timbul dari pengalaman terapeutiknya dengan individu yang mendapat gangguan emosional. Karena itu, dasar dari teorinya adalah pengalaman klinisnya dimana Rogers tanpa prasangka menyelidiki apa yang tampak sebagai gejala di dalam relasi terapeutiknya. Atas dasar pengalaman tersebut, Rogers sampai pada keyakinan bahwa organisme manusia pada hakikatnya mempunyai tujuan tertentu dan berkembang maju ke depan.

Rogers lebih senang menaruh perhatian pada perubahan dan perkembangan kepribadian dan dia tidak mementingkan konstruk-konstruk struktural. Namun ada dua konstruk yang sangat penting dalam teorinya dan bahkan dapat dianggap sebagai panduan bagi seluruh teorinya. Kedua konstruk tersebut adalah organism, medan phenomenal, dan diri (self).

· Organism

Yaitu keseluruhan individu (the total individu), memiliki sifat-sifat berikut :

a. Organisme bereaksi sebagai keseluruhan terhadap medan phenomenal dengan maksud memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

b. Organisme mempunyai satu motif dasar yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan, dan mengembangkan diri.

c. Organisme mungkin melambangkan pengalamannya, sehingga hal itu disadari, atau mungkin menolak pelambangan itu, sehingga pengalaman-pengalaman itu tak disadari, atau mungkin juga organism itu tak memperdulikan pengalaman-pengalamannya.

· Medan phenomenal

Medan fenomenal adalah ”frame of reference” dari individu yang hanya dapat diketahui oleh orang itu sendiri. ”Medan fenomenal tidak dapat diketahui oleh orang lain kecuali melalui inferensi empatis dan selanjutnya tidak pernah dapat diketahui dengan sempurna”. Bagaimana individu bertingkah laku tergantung pada medan fenomenal itu (kenyataan subjektif) dan bukan pada keadaan-keadaan perangsangannya (kenyataan luar).

Medan fenomenal tidak identik dengan medan kesadaran. Karena kesadaran merupakan perlambangan dari sebagian pengalaman kita. Sedangkan pengalaman meliputi segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam kesadaran organisme pada setiap saat. Dan keseluruhan pengalaman ini merupakan medan fenomenal.

· Self

Self mempunyai bermacam-macam sifat :

a. Self berkembang dari interaksi organisme dengan lingkungan.

b. Self mungkin mengintegrasikan nilai-nilai orang lain dan mengamatinya dalam cara yang tidak wajar.

c. Self mengejar konsistensi (keutuhan atau kesatuan, keselarasan)

d. Organisme bertingkah laku dalam cara yang selaras dengan self.

e. Pengalaman-pengalaman yang tidak selaras dengan struktur self diamati sebagai ancaman.

f. Self mungkin berubah sebagai hasil dari pematangan dan belajar.

Sifat-sifat dari ketiga konsepsi itu dan saling berhubungan sehingga dirumuskan oleh Rogers dalam 19 dalil di bukunya Client-centered Therapy (1951).

Dalil Roger (Teori Self) :

1. Tiap individu ada dalam dunia pengalaman yang selalu berubah, dimana dia menjadi pusatnya.

2. Organisme bereaksi terhadap medan sebagaimana medan itu dialami dan diamatinya. Bagi individu dunia pengamatan ini adalah kenyataan (realitas).

3. Organisme bereaksi terhadap medan phenomenal sebagai keseluruhan yang terorganisasi (organized whole)

4. Organisme mempunyai satu kecenderungan dan dorongan dasar, yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan, dan mengembangkan diri.

5. Pada dasarnya tingkah laku adalah suatu usaha organisme yang berarah tujuan (goal directed), yaitu untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana dialaminya dalam medan sebagaimana diamatinya.

6. Emosi menyertai dan pada umumnya memberikan fasilitas tingkah laku berarah tujuan itu.

7. Jalan yang paling baik untuk memahami tingkah laku adalah dengan melalui internal frame of reference oranngnya sendiri.

8. Suatu bagian dari seluruh medan pengamatan sedikit demi sedikit terdiferensiasikan sebagai self.

9. Sebagai hasil interaksi dengan lingkungan, terutama sebagai hasil interaksi yang bersifat menilai dengan orang lain, struktur self akan terbentuk dalam pola pengamatan yang teratur lentur, selaras dalam hubungan dengan “ I ” atau “ Me ”, beserta nilai-nilai yang ddihadapi dengna konsepsi itu.

10. Nilai-nilai terikat kepada pengalaman, dan nilai-nilai yang merupakan bagian struktur self dalam beberapa hal adalah nilai-nilai yang dialami langsung oleh organisme, dan dalam beberapa hal adalah nilai-nilai yang diintroyeksikan atau diambil langsung dari orang lain, tetapi diamati dan dialami secara langsung.

11. Pengalaman yang terjadi dalam kehidupan individu dapat dihadapi dengan:

a. Dilambangkan, diamati, dan diatur dalam hubungna dalam self,

b. Diabaikan karena tidak ada hubungan yang terlihat dengan struktur self,

c. Ditolak atau dilambangkan secara palsu oleh karena pengalaman itu tak selaras dengan struktur self.

12. Kebanyakan cara-cara bertingkah laku yang diambil orang ialah yang selaras dengan konsepsi self.

13. Dalam beberapa hal tingkah laku itu mungkin didorong oleh pengalaman-pengalaman dan kebutuhan-kebutuhan organis yang tidak dilambangkan. Tingkah laku yang demikian itu mungkin tidak serasi dengan struktur self, akan tetapi dalam hal yang demikian itu tingkah laku itu tidak diakui (dimiliki) oleh individu yang bersangkutan.

14. Psychological maladjustment terjadi apabila organisme menolak menjadi sadarnya pengalaman sensoris dan visceral yang kuat yang selanjutnya tidak dilambangkan dan diorganisasikan ke dalam gestalt struktur self. Apabila hal ini terjadi, maka akan terjadi psychological tension.

15. Psychological adjustment terjadi apabila konsepsi self itu sedemikian rupa sehingga segala pengalaman sensoris dan visceral diasimilasikan pada taraf sadar ke dalam hubungan yang selaras dengan konsepsi self.

16. Tiap pengalaman yang tidak selaras dengan organisasi atau struktur self akan diamati sebagai ancaman dan makin meningkat pengamatan itu akan makin tegas struktur self itu untuk mempertahankan diri.

17. Dalam kondisi tertentu, pertama-tama tiadanya ancaman terhadap struktur self, pengalaman-pengalaman yang tidak selaras dengan struktur self dapat diamati, dan diuji dalam struktur self direvisi untuk dapat mengasimilasi dan melingkupi pengalaman-pengalaman yang demikian itu.

18. Apabila orang mengalami dan menerima segala pengalaman sensoris dan visceralnya kedalam sistemnya yang integral dan selaras, maka dia akan lebih memahami orang lain sebagai individu.

19. Kalau individu lebih banyak lagi mengamati dan menerima kedalam struktur selfnya pengalaman-pengalaman organisnya, dia akan mengetahui bahwa dia mengganti sistem nilai-nilainya kini yang pada umumnya didasarkan pada introyeksi yang telah diterimanya dalam bentuk yang tidak wajar dengan proses penerimaan yang terus menerus.

DINAMIKA KEPRIBADIAN

Merupakan gabungan antara organism, medan phenomenal, dan self. Ketiganya membentuk suatu hubungan yang saling mempengaruhi. Dimana self menjadi dasar, dan masuk ke organism yang selanjutnya dipengaruhi oleh banyak faktor luar yaitu medan phenomenal.

Dalam hubungannya, self dan organism menimbulkan positive regard, dimana setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Positive regard terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Conditional positive regard (bersyarat)

Conditional positive regard atau penghargaan positif bersyarat misalnya kebanyakan orang tua memuji, menghormati, dan mencintai anak dengan bersyarat, yaitu sejauh anak itu berpikir dan bertingkah laku seperti dikehendaki orang tua.

b. Unconditional positive regard (tak bersyarat).

Unconditional positive regard disini anak tanpa syarat apapun dihargai dan diterima sepenuhnya.

Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.

Setelah self dan organism bisa menjadi suatu kesatuan yang baik, namun ketika ia masuk ke lingkungan sosial luar yang beperan sebagai medan phenomenal. Belum tentu ia dapat berkembang dengan sebagaimana mestinya. Setiap individu memiliki real self dan ideal self. Real self yaitu keberadaan individu yang didasarkan pada kecenderungan aktualisasi, yang mengikuti penilaian organismik, kebutuhan dan penerimaan akan pertimbangan positif dan pertimbangan terhadap diri sendiri. Sedangkan ideal self adalah keadaan dimana individu dipengaruhi oleh keinginan masyarakat dan didesak hidup dengan syarat-syarat kepatuhan yang berada diluar penilaian organismik kita sendiri, serta hanya menerima pertimbangan positif kondisional dan pertimbangan terhadap diri sendiri. Namun, dalam kehidupan nyata terdapat jurang yang memisahkan antara diri riil dan diri ideal yang disebut Incongruity. Semakin lebar jarak antara keduanya, semakin besar pula incongruity-nya sehingga semakin besar pula tekanan dan penderitaan yang dirasakan.

Untuk mengatasi tekanan yang dirasakan, Rogers berpendapat terdapat cara untuk mengatasinya, yaitu melalui Pertahanan. Ketika individu berada dalam incongruity maka pada saat itu individu berada dalam situasi terancam. Menjelang situasi yang mengancam itu individu akan merasa cemas. Salah satu cara menghindarinya adalah dengan melarikan diri dalam bentuk psikologis dengan menggunakan pertahanan-pertahanan. Dua macam cara pertahanan adalah Pengingkaran dan Distorsi perseptual.

a) Pengingkaran adalah dimana individu memblokir situasi yang mengancam melalui menyingkirkan kenangan buruk atau rangsangan yang memancing kenangan itu muncul dari kesadaran (menolak untuk mengingatnya).

b) Distorsi perseptual adalah penafsiran kembali sebuah situasi sedemikian rupa sehingga tidak lagi dirasakan terlalu mengancam.

Ketika pertahanan yang dilakukan seseorang runtuh dan merasa dirinya hancur berkeping-keping disebut sebagai psikosis. Akibatnya perilaku individu menjadi tidak konsisten, kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak nyambung, emosinya tidak tertata, tidak mampu membedakan antara diri dan bukan diri serta menjadi individu yang tidak punya arah dan pasif.

· Incongruence dan Congruence

Konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin yang tetap, tentang pengalaman yang berhubungan dengan “aku” (real self) dan “aku dari yang bukan aku” (ideal self). Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri yang sesungguhnya dan konsep diri yang ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut cocok atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi, yaitu Incongruence dan Congruence.

1. Incongruence adalah Ketidaksesuaian antara konsep diri dan pengalaman organistik disebabkan oleh adanya pengasingan diri yang mendasarkan dalam individu. Dalam hal ini, individu merasa diancam dan takut karena individu ternyata tidak mampu menerima secara terbuka dan fleksibel semua pengalaman dan nilai organismik dalam self concept-nya yang terlalu sempit. Akibat dari semua ini ialah konsep diri tidak utuh, tingkah laku-nya defensif, pikirannya kaku dan picik.

2. Congruence adalah situasi dimana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri, antara diri ideal dan diri sebenarnya. Pertama, tidak boleh ada ancaman apapun bagi konsep diri, maka konselor harus dapat menciptakan situasi yang tidak mengancam klien. Karena itu, tanpa rasa takut dan penuh percaya diri menghadapi dan menyadari semua perasaan tak sadar yang belum tersimbolisasi dan mengancam konsep diri yang sempit.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Konsep diri ( self concept ) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, dimana “ aku “ merupakan pusat referensi setiap pengalaman. Konsep diri merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang mengatakan “ apa dan siapa aku sebenarnya “ dan “ apa yang sebenarnya harus saya perbuat “. Jadi, self concept adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku.

Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, dan tidak melakukan riset jangka panjang. Namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, dan secara keseluruhan semakin mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri (be myself) dan mengembangkan sifat serta potensi- potensi psikologis individu yang unik. Aktualisasi diri akan terbantu atau terhalang oleh pengalaman dan belajar khususnya dalam masa kanak- kanak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Rogers memandang organisme terus menerus bergerak maju. Tujuan tingkahlaku bukan untuk mereduksi tegangan enerji tetapi mencapai aktualisasi diri yaitu kecenderungan dasar organisme untuk aktualisasi: yakni kebutuhan pemeliharaan (maintenance) dan peningkatan diri (enhancement). Saat mencapai usia tertentu (adolensi) individu akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis.

Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):

1. Keterbukaan pada pengalaman

Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel, termasuk perasaannya sendiri sehingga selalu timbul persepsi baru. Kalau individu bisa terbuka terhadap perasaannya sendiri maka tidak sulit juga untuk membuka diri untuk aktualisasi. Tentu bagian tersulit di sini adlah membedakan perasaan riil dari kecemasan-kecemasan yang disebabkan oleh syarat-syarat kepatuhan

2. Kehidupan Eksistensial

Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya. Disini Roger memandang sesuatu sebagaimana adanya, kenangan dan angan-angan adalah sesuatu yang kita alami disini dan sekarang.

3. Keyakinan organismik

Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan individu dengan kecenderungan aktuaalisasi.

4. Kebebasan eksistensialis

Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan–rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.

5. Kreativitas

Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri–ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.

CONTOH KASUS

Dahlan Iskan ( Direktur Jawa Pos Group )

Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), dalam bukunya Ganti Hati ada cerita menarik tentang tanggal kelahiranya, Dahlan Iskan menuturkan bahwa tanggal tersebut dikarang sendiri oleh pak Dahlan karena pada waktu itu tidak ada catatan kapan dilahirkan dan orang tuanya juga tidak ingat tanggal kelahirannya. Dan kenapa pak Dahlan memilih tanggal 17 Agustus, karena bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia dan supaya mudah diingat.

Dahlan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan serba kekurangan, akan tetapi sangat kental akan suasana religiusnya. Ada cerita menarik yang saya baca pada buku beliau Ganti Hati yang menggambarkan betapa serba kekurangannya beliau ketika waktu kecil. Disitu diceritakan Dahlan kecil hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju, tapi masih memiliki satu sarung!. Dan dengan joke-joke pak Dahlan yang segar beliau menceritakan kehebatan dari sarung yang dimiliki. Disini beliau menceritakan bahwa sarung bisa jadi apa saja. Mulai jadi alat ibadah, mencari rezeki, alat hiburan, fashion, kesehatan sampai menjadi alat untuk menakut-nakuti.

Kalau Dahlan kecil lagi mencuci baju, sarung bisa dikemulkan pada badan atasnya. Kalau lagi mencuci celana, sarung bisa dijadikan bawahan. Kalau lagi cari sisa-sisa panen kedelai sawah orang kaya, sarung itu bisa dijadikan karung. Kalau perut lagi lapar dan dirumah tidak ada makanan, sarung bisa diikatkan erat-erat dipinggang jadilah dia pengganjal perut yang andal. Kalau mau sholat jadilah dia benda yang penting untuk menghadap Tuhan. Kalau lagi kedinginan, jadilah dia selimut. Kalau sarung itu sobek masih bisa dijahit. Kalau ditempat jahitan itu robek lagi, masih bisa ditambal. Kalau tambalannya pun robek, sarung itu belum tentu akan pensiun. Masih bisa dirobek-robek lagi, bagian yang besar bisa digunakan sebagai sarung bantal dan bagian yang kecil bisa dijadikan popok bayi. Ada pelajaran yang bisa kita petik dari cerita beliau, bahwa apapun kondisi kita, baik kurang, cukup atau lebih kita harus tetap bersyukur, sabar dan harus menikmati semuanya dengan apa adanya.

Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.

Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.

Analisis

Dahlan Iskhan yang memulai hidupnya dari susah hingga sangat sukses seperti sekarang yang bisa mencapai fully human being yang dikatakan oleh Rogers. Ia telah melalui sifat khas yang disebutkan oleh Rogers yaitu, keterbukaan pada pengalaman ,k ehidupan eksistensial , keyakinan organismik, kebebasan eksistensiali, kreativitas. Ia telah melalui semua tahapan-tahapan itu sehingga sampai kepada kehidupan seperti sekarang yang bisa kita anggap mencapai fully human being.

Michael Jackson ( King of Pop )

Michael Jackson terlahir pada 29 agustus 1958 Gary, indiana. Ayah Jackson merupakan seorang yang disiplin tinggi dan galak. Bahkan waktu kecil Michael Jackson sering dicambuk dengan sabuk kulitnya.
Michael jackson meniti karir sejak berumur 7 tahun menganggotai kumpulan Jackson 5. Rekaman solo pertamanya pada tahun 1971 dengan lagu got to be there bersama group nya. Selanjutnya Michael Jackson menerbitkan albumnya thriller yang merupakan album terlaris dengan 104 juta penjualan.
Dan pada november 2006, words musik award mengumumkan lebih dari 750 juta copy penjualan album Michael Jackson. Sehingga ia menjadikan Michael Jackson sebagai artis terlaris sepanjang jaman Michael Jackson menikah pertama kali dengan Putri Elvis presley, Liza Marie pada 18 mei 1994 namun ternyata pernikahan tersebut tidak bertahan lebih dari dua tahun. Dikabarkan istri Michael Jackson tidak tahan dengan tingkahnya yang aneh,yaitu tidur di dalam KERANDA OKSIGEN.

Selanjut nya Michael Jackson menikah lagi dengan Debby Rowe namun akhirnya menemui kegagalan lagi alias bercerai pada oktober 1999. Saat Michael Jackson melakukan operasi kulit dan hidung. Dia mendapat kritikan dan tantangan besar dari ras Afrika-Amerika. Dan melabelnya dengan dalih pengkhianatan terhadap ras nya. Termasuk tantangan dari ayahnya. Walaupun Michael Jackson menyatakan, dia melakukan operasi hidung untuk membantunya menyanyikan lagu-lagu bernada tinggi. Mengenai warna kulitnya dia mengatakan bahwa dia menderita kelainan warna kulit yang di sebut (vitiligo) yang mengakibatkan kulitnya berubah warna. Dari aset kekayaan yang dimiliki, Michael Jackson mendirikan bangunan di Neverland Los Angeles seluas 3000 acher. Yang juga dilengkapi kebun binatang pribadi.
Kebun binatang mini tersebut akhirnya mengundang minat kanak-kanak untuk datang melihat. Michael Jackson juga memberikan kebebasan terhadap anak anak, termasuk untuk tidur di tempat tidurnya.
Inilah awal dari malapetaka keuangan Michael Jackson apabila dia menjadi tertuduh pelecehan seksual terhadap anak anak berusia 13 tahun pada tahun 1993 lalu. Selain gaya hidupnya yang super boros, dari kasus tersebut Michael Jackson menghabiskan sekurang kurangnya $20 juta pertahun untuk pembelaanya. Dan akhirnya 25/06/2009 menjadi akhir dari segala karir Michael Jackson yang dikarenakan over dosis injeksi obat Penahan sakit dosis tinggi demerol. Demerol sendiri dikabarkan setara dengan morfin, namun ada juga yang menyatakan karena kegagalan jantung

Analisis

Michael Jackson disini terlihat bahwa ia tidak dapat mengimbangi antara real self dengan ideal self nya. Sedari kecil ia sudah dituntut oleh ayahnya untuk menjadi superstar, dan setelah ia mampu menjadi superstar ia seakan kehilangan jati dirinya yang sesungguhnya. Semakin banyak tuntutan dari luar yang membuatnya ingin lebih sempurna. Itu semua terlihat dari penampilan fisik beserta gaya hidupnya yang berubah. Kesenjangan yang ia dapatkan antara real self dan ideal self nya disebut dengan incongruity, hal itu lah yang menyebabkan ia semakin merasakan tekanan dan penderitaan. Dan hingga kini pun kasus tentang kematiannya masih menjadi misteri.

DAFTAR PUSTAKA

Schultz, Duane.1991. Psikologi Pertumbuhan: Model – Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius.

Sumadi, S. 1966. Psikologi kepribadian.Yogyakarta : .

Boeree, Goerge.2008. Theories of Personality. Yogyakarta : Prismasophie.

http://www.dunia-bk.co.cc/teori-kepribadian-psikologi-self-carl-rogers/

http://a11no4.wordpress.com/2009/10/24/carl-rogers-mengupas-tentang-perkembangan-kepribadian-diri-self/

http://www.psychologymania.co.cc/2010/03/carl-rogers-tokoh-psikolog-humanisme.html

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/teori-humanistik-carl-rogers/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar